Jumat, 27 Maret 2020

Rame-Rame Mblantik Masker (1)

Harga masker merangkak naik mengiringi meluasnya dampak Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Situasi ini jadi kesempatan blantik masker mencari untung. Nggak usah dihitung untungnya berapa karena banyak variasi harga di pasaran. Harga jualnya sudah di angka ratusan ribu. Sudah di atas 100 ribu per bok isi 50 lembar.
Sebelum Covid-19 diumumkan terdeteksi di negeri ini awal Maret lalu, harga masker sebenarnya sudah merangkak naik. Naiknya masih tipis-tipis. Februari lalu lonjakan harga merupakan respon kebutuhan di luar negeri. Di Blitar Raya, ada yang menjadi penjual masker dadakan dan dikirim untuk pembeli yang merupakan teman-teman BMI terutama di Hongkong. Rame-rame mblantik masker. Ada juga yang membeli dengan harga yang sudah mahal dan dikirimkan ke Hongkong untuk dibagikan gratis di sana. Dua niatan yang berbeda dengan tujuan pengiriman yang sama.
Namun kini saat Covid-19 sudah menyapa negeri ini dan di Blitar Raya pasien positif pertama diumumkan Pemprov Jawa Timur, salah satunya melalui infocovid19.jatimprov.go.id per Minggu, 22 Maret 2020, pukul 16.22, masker semakin dibutuhkan. Masker yang biasanya bukan kebutuhan vital bagi kebanyakan orang kini semakin dicari. Situasi yang akhirnya semakin dimanfaatkan untuk menaikkan harga masker. Entah siapa yang lebih dulu memulai menjual masker dengan harga baru. Semoga semua yang mencari untung tidak wajar segera sadar.
Beberapa hari terakhir, banyak info berseliweran sebagai jawaban mahalnya harga masker. Di antara solusi yang diambil masyarakat adalah mengenakan masker kain, baik buatan sendiri, pesan di penjahit, maupun beli. Untuk saat ini harga masker kain masih lebih terjangkau. Nggak tahu lagi kalau masker kain sebentar lagi menjadi incaran blantik masker untuk menambah daftar dagangannya. Semoga badai Covid-19 segera berlalu dan penimbun masker tetap utuh stoknya.
Blitar, Kamis Legi, 26 Maret 2020
Yanu Aribowo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar