Berada di Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan. informasi dari penjaga candi, bangunan candi yang berada di pinggir jalan desa yang menghubungkan wilayah Sumberjati dengan wilayah Wonotirto itu merupakan bangunan yang digunakan untuk menyimpan abu, atau pemakaman raja Majapahit Raden Wijaya pada tahun 1231 Saka. Saat ini kondisi candi sendiri hanya berupa reruntuhan, namun dari sisa-sisa reruntuhan itu bisa digambarkan jika candi itu memiliki dimensi lebih besar dari candi yang ada di kawasan penataran. Candi Simping berukuran panjang lebar 8 x 11 meter, dengan tinggi sekitar 16 meter. Jika dibandingkan dengan Candi Penataran yang berukuran 3,5 x 3,5 meter, dengan tinggi sekitar 12 meter, ukuran candi ini lebih besar.
Untuk menuju lokasi candi tidaklah sulit, yakni dari Kota Blitar ke arah selatan sekitar 10 kilometer. Begitu melintasi jembatan Sungai Brantas, yang menghubungkan Desa Tuliskriyo, Kecamatan Sanankulo, dengan Kelurahan/ Kecamatan Kademangan, pengunjung dari luar kota bisa mengambil tikungan ke kiri (jika ke kanan arah Tulungagung) dan mengikuti jalur utama Jalan Trisula. Dari jembatan hanya berjarak sekitar empat kilometer hingga ada pertigaan kemudian belok kiri (timur), dan sekitar 500 meter candi yang berada di sisi utara jalan itu bisa dilihat. Pertigaan berada di sisi selatan sebuah SPBU di sisi barat jalan.
Memang di Blitar sendiri candi ini kurang mendapatkan perhatian dan jarang dijadikan jujuga wisata oleh masyarakat umum. Sebab di kawasan candi memang tidak ada fasilitas pendukung untuk pariwisata selain pagar pembatas dan pos penjagaan. Dengan cerita yang dikandungnya, tentu daya tarik Candi Simping tidak akan kalah dengan Candi Penataran yang saat ini telah dikembangkan potensi pariwisatanya. "Setiap hari hanya sekitar 10 orang yang datang ke sini," ujar Edi Suworo, 51, penjaga candi.
Tambahan yang sangat menarik tentang Candi Simping karena ilmunya lebih mantab,.,.selamat menikmati.
Untuk menuju lokasi candi tidaklah sulit, yakni dari Kota Blitar ke arah selatan sekitar 10 kilometer. Begitu melintasi jembatan Sungai Brantas, yang menghubungkan Desa Tuliskriyo, Kecamatan Sanankulo, dengan Kelurahan/ Kecamatan Kademangan, pengunjung dari luar kota bisa mengambil tikungan ke kiri (jika ke kanan arah Tulungagung) dan mengikuti jalur utama Jalan Trisula. Dari jembatan hanya berjarak sekitar empat kilometer hingga ada pertigaan kemudian belok kiri (timur), dan sekitar 500 meter candi yang berada di sisi utara jalan itu bisa dilihat. Pertigaan berada di sisi selatan sebuah SPBU di sisi barat jalan.
Memang di Blitar sendiri candi ini kurang mendapatkan perhatian dan jarang dijadikan jujuga wisata oleh masyarakat umum. Sebab di kawasan candi memang tidak ada fasilitas pendukung untuk pariwisata selain pagar pembatas dan pos penjagaan. Dengan cerita yang dikandungnya, tentu daya tarik Candi Simping tidak akan kalah dengan Candi Penataran yang saat ini telah dikembangkan potensi pariwisatanya. "Setiap hari hanya sekitar 10 orang yang datang ke sini," ujar Edi Suworo, 51, penjaga candi.
Tambahan yang sangat menarik tentang Candi Simping karena ilmunya lebih mantab,.,.selamat menikmati.
Hallo mas bro, mbak bro saya motovlog dari jatim, dalam video vlog yang saya buat berisi tentang perjalanan mengunjungi -tempat bersejarah senusantara, intip video nya ya, jangan lupa subscribe karna saya akan terus menjelajahi peninggalan bersejarah, link dibawah :
BalasHapushttps://www.youtube.com/c/NUSANTARASEJUTACERITA