Rabu, 13 November 2013

Kesenian Jaranan Tongkir


Jiwa seni anggota Paguyuban Kesenian Jaranan Tongkir Wargo Budoyo Ngudi Laras di Dusun Rejokaton, Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari, patut diacungi jempol. Dari awalnya hanya berupa grup pengamen jalanan, kini para seniman ini menjadi grup penampil panggung. Grup tongkir, memiliki alat perkusi dari bahan utama bambu dan muncul sekitar tiga tahun lalu di wilayah Gandusari, Garum, dan Wlingi. Menurut Eko Manowo, 44, anggota grup ini ada 22 orang, yakni penabuh gamelan bambu, penari, dan sinden. Sebenarnya kesenian ini hampir sama dengan kesenian kuda lumping pada umumnya, yang berisi kuda lumping, remo, singo barong, celengan, dan jaipong. Dan yang membedakan adalah perangkat gamelannya berbahan utama bamboo, sepeti demung, saron, kenong, bonang, dan gong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar