Sabtu, 03 November 2012

Susu Etawa untuk Kesehatan


Susu Etawa untuk Kesehatan

BLITAR – Memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, keberadaan susu kambing etawa dilirik para peternak untuk dibudidayakan. Bagi peternak, kambing etawa atau peranakan etawa (PE) sama-sama memiliki prospek penjualan yang sangat bagus. Selain kualitas susu dibandingkan dengan susu lain, manfaat bagi kesehatan yang ditimbulkan dari efek konsumsi susu etawa, menjadi alasan budidaya kambing dengan postur besar ini.


Di Kabupaten Blitar, sudah banyak peternak yang  menggeluti bisnis susu etawa sejak beberapa tahun terakhir. Mereka tersebar di beberapa kecamatan antara lain, Ponggok, Kademangan, Wlingi, Doko, dan Kanigoro. Salah satunya Mahfur, 36, warga Dusun Sambong, Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro. Pria yang biasa disapa Ipung, ini sudah empat tahun terakhir menggeluti bisnis penjualan susu etawa. Selain alasan ekonomis, manfaat bagi kesehatan menjadi pertimbangan baginya untuk menekuni bisnis susu kambing etawa.

Menurut Ipung, susu kambing etawa sangat bermanfaatkan bagi orang yang menderita penyakit paru-paru, tipus, asam urat, gomen bagi anak-anak. Terkait dikonsumsi dalam kondisi matang atau mentah, hal itu tergantung selera dari para penikmat susu kambing etawa, bahkan biasanya ada yang menambahkan pemanis. Namun dikonsumsi langsung juga tidak masalah. Saat ini, untuk konsumsi para pelanggannya, dia melepaskan produk susu kambing etawa dalam kemasan seperempat liter dengan harga sekitar Rp 8 ribuan. “Dengan takaran seperempat liter ini sudah pas dengan ukuran satu gelas,” jelasnya.

Untuk memilih kambing indukan, bagi peternak yang hendak menekuni bisnis ini, disarankan memilih indukan yang sudah setengah jadi. Jangan memilih calon indukan mulai dari cempe. Karena selain terlalu lama memelihara, kualitas indukan tidak bisa diprediksi, dan belum terlihat dengan jelas jika kambing masih umur di bawah satu tahun.

Nah, untuk itu disarankan memilih kambing indukan umur sekitar dua tahunan, yang sudah memiliki anak umur sekitar tiga bulan. Dengan patokan ini, calon kambing indukan setidaknya bisa dilihat dari beberapa hal, antara lain perkembangan cempe selama proses penyusuan dan susu yang dihasilkan. “Jika cempe umur tiga bulan tumbuh dengan bagus, kualitas susu yang dikeluarkan kambing induk bisa dipastikan bagus,” jelas Ipung.

Kambing indukan yang bagus, biasanya dalam sehari bisa menghasilkan susu sekitar satu liter. Yang sangat bagus malah bisa mencapai dua liter dalam sehari, namun sangat jarang kambing indukan yang bisa menghasilkan dalam jumlah tersebut.  Agar tidak mengganggu kambing yang sudah dijadikan induk, biasa cempe yang disendirikan untuk dibesarkan, atau langsung dijual untuk menambah keuntungan. Saat ini, yang sering terjadi dalam memilih indukan adalah, para peternak lebih memilih melihat besar badan kambing dan susu yang montok. Setelah dipilih ternyata montok karena tidak diperas selama beberapa hari saat di lokasi penjualan.

Setelah memilih kambing indukan, pemeliharaan selama proses pemerasan susu menjadi hal yang sangat penting. Kombinasi makanan atau comboran yang baik sangat mempengaruhi kesehatan kambing indukan dan kualitas susu yang dihasilkan. Kombinasi makanan yang bisa diberikan kepada kambing indukan adalah polar, jagung yang dihaluskan, kulit ayam kedelai dan kacang, serta gamblong. Akan lebih baik lagi jika kombinasinya ditambahkan ampas tahu. Adonan makanan biasanya menggunakan perbandingan 1 : 1, lalu diaduk dengan air secukupnya dan diberikan dua kali sehari, pagi dan sore. Biasanya dalam satu adonan makan sejumlah sekitar tujuh kilogram dibagikan kepada dua kambing indukan.

Dengan perawatan yang baik, biasanya hingga setahun berikutnya air susu masih keluar dengan baik, dengan syarat kambing indukan tidak dikawinkan dengan pejantan. Baru setelah hasil perasan susu menurun dari rata-rata satu liter per hari menjadi sekitar 0,25 liter, induk kambing sudah waktunya dikawinkan lagi untuk memulai reproduksi. Namun biasanya para peternak lebih suka kambing indukan dijual jika produksinya sudah menurun, daripada menunggu masa bunting sekitar lima bulan berikutnya. “Daripada menunggu lima bulan, lebih baik mencari kambing indukan baru, karena langsung menghasilkan susu,” kata pria 36 tahun ini.

Saat ini, harga susu kambing etawa di pasaran berkisar pada Rp 30-40 ribu per liternya, yang biasa dijual dalam kemasan seperempat liter. Jika dalam sehari penjualan tidak habis, peternak bisa menyimpan susu itu dalam freezer, dan masih bisa bertahan hingga 15 hari. Saat ini, dari wilayah Blitar, selain melayani kebutuhan dalam kota, pengiriman ke luar kota juga masih bertahan. Seperti ke Jogjakarta yang dilakukan gabungan peternak dalam dua minggu sekali sebanyak 400 liter.

Nah, bagi yang berniat memelihara, yang paling penting dipersiapkan adalah pasar penjualan. Untuk itu, langkah awal bisa memasarkan produk peternak lain untuk melihat situasi pasar. Setelah mengetahui minat sasaran pelanggan, calon peternak bisa menggandeng peternak yang sudah ada untuk menyerap ilmu berbagi pengalaman terkait pemeliharaan kambing etawa.

Untuk pemilihan lokasi, proses budidaya susu kambing etawa ini lebih bagus dilaksanakan di daerah yang bersuhu sejuk atau dingin. Jika tidak, peternak harus pintar-pintar mencari cara supaya kandang kambing indukan senyaman mungkin, sehingga kambing tidak stress. Selain lokasi, kandang yang menjadi tempat tinggal sehari-hari kambing indukan harus bersih dari kotoran, karena kebersihan kambing terjamin sehingga bisa menghasilkan susu yang berkualitas.

Untuk menjaga kebersihan, kandang bisa dibuat dengan sistem panggung. Dengan posisi alas kandang tidak menempel pada permukaan tanah. Hal itu bisa menjaga kekeringan kandang dan kambing indukan terhindar dari penyakit yang biasa menghinggapi seperti gatal-gatal. Tidak hanya itu, dengan kandang panggung, kambing tetap dalam kondisi bersih meski beberapa bulan tidak dimandikan. Namun jika dengan sistem kandang konvensional, 3-5 hari sekali kambing indukan harus dimandikan. Penyakit pada kambing yang sering dijumpai adalah, gatal-gatal dan perut kembung karena masuk angin. Selain itu, pada proses kelahiran anak tali pusar yang tidak keluar semua, sering menyebabkan kematian pada induk. (ynu/ris)

Sumber : Radar Blitar



Berternak Kambing Etawa :
- Disarankan memilih indukan yang sudah setengah jadi (umur sekitar dua tahunan, yang sudah memiliki anak umur sekitar tiga bulan)
- Indukan yang bagus, biasanya dalam sehari bisa menghasilkan susu sekitar satu liter

Pemeliharaan :
- Pemeliharaan selama proses pemerasan susu menjadi hal yang sangat penting
- Kombinasi makanan atau comboran yang baik, sangat mempengaruhi kesehatan kambing indukan dan kualitas susu yang dihasilkan.
- Makanan yang bisa diberikan, polar, jagung yang dihaluskan, kulit ayam kedelai dan kacang, serta gamblong. Akan lebih baik lagi jika kombinasinya ditambahkan ampas tahu
- Budidaya kambing etawa ini lebih bagus dilaksanakan di daerah yang bersuhu sejuk atau dingin. Jika tidak, peternak harus pintar-pintar mencari cara supaya kandang kambing indukan senyaman mungkin, sehingga kambing tidak stress.
- Selain lokasi, kandang yang menjadi tempat tinggal sehari-hari kambing indukan harus bersih dari kotoran
- Kandang bisa dibuat dengan sistem panggung, karena bisa menjaga kekeringan kandang dan kambing indukan terhindar dari penyakit yang biasa menghinggapi.
Sumber : Peternak Kambing Etawa
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar