Diatas Lawan Dibawah Teman
Pencak dor, adalah seni beladiri yang ada di wilayah Karesidenan
Kediri. Kesenian itu besar tumbuh diwilayah Kediri, Blitar, Tulungagung
dan Nganjuk. Kesenian ini, berasal dari kalangan Pondok
Pesantren NU. Khususnya pesantren Lirboyo, Kediri dengan tokoh KH
Maksum Jauhari (Gus Maksum). Ia membentuk persatuan bernama GASMI (
Gabungan Aksi Silat Muslimin Indonesia) yang kini masuk dalam wadah
IPSNU Pagar Nusa dan IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Kediri.
Sementara
di Blitar ada tokoh yang namanya Mohammad Munir (Gus Munir) dengan
wadahnya GOPI (Gabungan Olahraga Pencak Islam). Tokoh ini juga pendekar
dari salah satu pesantren di Blitar dan sangat berpengaruh. Selain
itu juga muncul satuan baru yakni Porsigal (Pendidikan Olah Raga Silat
Garuda Loncat) dengan tokohnya KH Moh. Gholib, pendekar kepercayaannya
KH Abdul Djalil Mustaqim (alm) dari Pesantren PETA Tulungagung. Hingga
saat ini mereka masih melatih dan mendidik para pendekar. Hasilnya bisa
dilihat saat ada pentas pencak dor. Organisasi ini juga salah satu
anggota pendiri Pagar Nusa dan sudah bergabung dengan IPSI.
Kesenian
ini hingga sekarang terus berkembang. Hampir setiap dua minggu sekali
ada pagelaran dengan jumlah penonton rata-rata diatas 10 ribu penonton.
Ya... namanya kesenian dan budaya, meski ini olah raga keras tidak ada
aturan yang baku. Peraturannya sangat sederhana. Dalam
pertandingan para pesilat tidak boleh menggigit. Tidak boleh pakai
cincin. Tidak boleh mencakar. Tidak boleh memukul atau menendang
kemaluan. Apabila lawan sudah jatuh tidak boleh diserang. Tidak ada
ronde atau babak. Pokoknya yang satu sudah jatuh tiga kali atau menyerah
pertandingan harus selesai. “Memang tidak ada aturan baku.
Aturannya hanya moral dan saling percaya kepada para wasil atau
peladang," Mohammad Shobiri, pendekar asal Blitar.
Jadi tidak ada
dendam diantara pesilat, meski dalam pertandingan terjadi cedera atau
sampai ada yang KO istilah di Tinju. Karena dalam pencak dor itu ada
semboyan “ Diatas Lawan dibawah teman”. Artinya saat bertanding di atas
pentas kedua pesilat adalah lawan bertanding. Kalau sudah selesai mereka
menjadi teman. Karena sejatinya mereka sama-sama santri pesantren. “
Jadi budaya ini tumbuh hingga sekarang,’’ tambah Mohammad Abdul Latif
pendekar silat asal Kediri yang juga salah satu murid Gus Maksum.
Sumber: http://www.nu.or.id/
Laga pencak dor ini berlangsung di lapangan Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, pada 10 November 2012 lalu.
Laga pencak dor ini berlangsung di lapangan Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, pada 10 November 2012 lalu.
blitar....mantap...pencak dor udah, skrg tiban gan....?????????
BalasHapus