Rabu, 31 Desember 2014

Semoga Semakin Jaya, Hari Jadi Kabupaten Blitar ke-184


Selamat Hari Jadi Kabupaten Blitar ke-184, 31 Desember 1830 - 31 Desember 2014. Semoga semakin jaya dan seluruh masyarakat diberikan keselamatan dan kesuksesan. Mari berkarya untuk Blitar Raya, berikan yang terbaik untuk kampung halaman. Masih banyak potensi, terutama pariwisata yang bisa digali dari Kabupaten Blitar. Semoga semua potensi bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan bersama. Hurub Hambangun Praja "Semangat Membangun Negeri"

Jumat, 26 Desember 2014

Alap-alap, Semoga Tetap Lestari


Semoga anak cucu kita nanti masih bisa melihat langsung burung Alap-alap ini berputar-putar di udara. Tidak hanya bisa menikmati burung besar ini melalui foto atau gambar di dalam buku. Atau yang lebih parah lagi hanya tahu dari cerita orang tua, bahwa pernah ada burung besar berwarna hitam yang gemar terbang memutar secara berkelompok. Semoga kehidupannya di alam liar tidak terusik oleh pemburu, yang gemar membidikkan moncong senapan anginnya. Foto burung hitam ini diambil di kawasan lereng Gunung Kelud, tepatnya di Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari. Mari wujudkan kesadaran bersama untuk tetap melestarikan keberadaannya. Jadilah penggemar burung liar, dengan tetap membiarkannya hidup bebas di alam liar.

Senin, 22 Desember 2014

Suara Nyanyian Alam di Pantai Keben


Pantai Keben ini merupakan salah satu keindahan yang dimiliki Desa Ngadipuro, Kecamatan Wonotirto. Di desa ini ada sebanyak 10 pantai yang berjajar dari barat ke timur. Lokasinya yang berdekatan membuatnya bisa dikunjungi dalam waktu hampir bersamaan. Dari barat ke timur, ada Pantai Jebring, Princen, Wedi Ireng, Keben, Selok Dadap, Pudak, Dung Dowo, Bakung, Selok Kancil, dan Benelan. Untuk menuju 10 pantai ini ada dua jalur utama, barat ada 4 pantai (Jebring, Princen, Wedi Ireng, dan Keben) dan timur ada 6 pantai (Selok Dadap, Pudak, Dung Dowo, Bakung, Selok Kancil, dan Benelan). Tepatnya, dua jalur itu berpisah dari perempatan Dusun Banyuurip atau SDN Ngadipuro 03. Akses jalan untuk menuju pantai-pantai ini adalah kombinasi jalan tanah, makadam, aspal, dan cor. Dari Alun-alun Lodoyo, pantai tersebut bisa ditempuh dalam waktu sekitar satu atau berjarak 23 km, ke arah selatan melintasi Desa Ngeni, lurus menuju Desa Ngadipuro.

Minggu, 21 Desember 2014

Blitar Green Park, Penyejuk Udara Kota


Taman kota bernama Blitar Green Park ini berada di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Lokasinya sangat mudah dijangkau, baik dengan sepeda pancal, sepeda motor, hingga mobil. Ada dua akses utama yang sering dilalui pengunjung. Dari barat melalui Jalan Candi Pawon, masuk ke timur atau Makam Bung Karno ke utara sekitar 2 km, setelah tiba di utara makam Swangsan, masuk ke timur. Dari selatan melalui Jalan Patimura, atau barat Hotel Herlingga, lurus ke utara ada pertigaan di utara lapangan belok kiri, dan ikuti jalan kecil hingga menemukan Blitar Green Park di tengah areal persawahan. Untuk menjaga taman bebas polusi, pengunjung yang masuk harus memarkir kendaraan dan cukup jalan kaki jika ingin masuk taman. Fasilitas di dalamnya antara lain, jogging track, gazebo, hamparan rumput hijau, yang dilengkapi sarana bermain anak-anak dan tempat duduk di berbagai sudut taman. Jika membawa makanan, pastikan sampah dibuang di tempatnya, agar taman tetap bersih dan terawat. Selamat bersantai bersama keluarga, pagi atau sore hari, terutama akhir pekan.

Kamis, 18 Desember 2014

Pantai Wedi Ireng, Warna Warni Blitar Selatan


Pantai Wedi Ireng ini merupakan salah satu keindahan yang dimiliki Desa Ngadipuro, Kecamatan Wonotirto. Di desa ini ada sebanyak 10 pantai yang berjajar dari barat ke timur. Lokasinya yang berdekatan membuatnya bisa dikunjungi dalam waktu hampir bersamaan. Dari barat ke timur, ada Pantai Jebring, Princen, Wedi Ireng, Keben, Selok Dadap, Pudak, Dung Dowo, Bakung, Selok Kancil, dan Benelan. Untuk menuju 10 pantai ini ada dua jalur utama, barat ada 4 pantai (Jebring, Princen, Wedi Ireng, dan Keben) dan timur ada 6 pantai (Selok Dadap, Pudak, Dung Dowo, Bakung, Selok Kancil, dan Benelan). Tepatnya, dua jalur itu berpisah dari perempatan Dusun Banyuurip atau SDN Ngadipuro 03. Akses jalan untuk menuju pantai-pantai ini adalah kombinasi jalan tanah, makadam, aspal, dan cor. Dari Alun-alun Lodoyo, pantai tersebut bisa ditempuh dalam waktu sekitar satu atau berjarak 23 km, ke arah selatan melintasi Desa Ngeni, lurus menuju Desa Ngadipuro.

Minggu, 14 Desember 2014

Pesona Bumi Penataran di Candi Kalicilik

 

Potensi pariwisata di Blitar Raya, sangat beragam. Salah satunya adalah pagelaran seni Pesona Bumi Penataran, yang merupakan agenda rutin. Tahun-tahun sebelumnya, pagelaran ini dipusatkan di Kompleks Candi Penataran, Kecamatan Nglegok. Namun bulan ini, tepatnya 12-13 Desember, Pesona Bumi Penataran digelar di Candi Kalicilik, Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok. Beberapa kesenian ditampilkan antara lain, campursari, sendratari Dewi Sekartaji, tari Gandrung Banyuwangi, dan konser musik perkusi. Selain itu, sepanjang jalan desa area candi juga digelar pasar rakyat, yang menghadirkan berbagai produk unggulan lokal Blitar. Diharapkan dengan lokasi pagelaran yang berpindah dari Candi Penataran, ini bisa memperkenalkan potensi pariwisata yang ada di Blitar Raya. Sehingga candi-candi lain yang berada di pelosok Blitar Raya, juga semakin dikenal luas.

Kamis, 11 Desember 2014

40 Tahun Musibah Kolombo 1974 (Syuhada Haji)


Oleh Jafar Sidik
Rabu usai waktu Isya, 4 Desember 1974, 111 warga Blitar, 16 orang dari Lamongan, 50 warga asal Sulawesi Selatan, 2 orang penduduk kota Surabaya, dan 3 dari Kalimantan Timur, terbang dari Bandara Djuanda, Surabaya. Tujuan terakhir mereka adalah Mekah, tetapi pesawat mesti singgah dulu di Srilangka karena harus mengisi dulu bahan bakar. Mereka hendak menunaikan rukun Islam yang kelima, haji. Saat itu tak ada penerbangan langsung ke Mekah, sementara Garuda Indonesia Airways harus mencarter maskapai lain karena armada kurang. 

Sabtu, 29 November 2014

Rumah Masa Kecil Soekarni


Soekarni Kartodiwirjo adalah tokoh penting menjelang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945. Beliau memimpin penculikan Soekarno-Hatta, dan membawa kedua tokoh tersebut ke Rengasdengklok, sehari sebelumnya. Tujuannya untuk menjauhkan dari pengaruh Jepang dan Belanda. Hingga akhirnya, dimatangkan persiapan Proklamasi Kemerdekaan RI. Beliau adalah anak kelima dari 10 bersaudara, urutannya Hono Kartodiharjo, Karmilah, Soekardi, Soekarlim, Soekarni Kartodiwirjo, Soekarti, Karmiyem, Endang Sartini, Endi Soekarto, dan Soekarjo. Mereka adalah anak pasangan Dimun Kartodiwirjo, seorang jagal sapi, dengaan Pijah, warga Kelurahan Sumberdiren, Kecamatan Garum. Kakek Soekarni adalah Onggo Merto, orang dekat Pangeran Diponegoro.

Kamis, 20 November 2014

Pantai Jebring, Keindahan Ujung Barat Ngadipuro


Pantai Jebring ini merupakan salah satu keindahan yang dimiliki Desa Ngadipuro, Kecamatan Wonotirto. Di desa ini ada sebanyak 10 pantai yang berjajar dari barat ke timur. Lokasinya yang berdekatan membuatnya bisa dikunjungi dalam waktu hampir bersamaan. Dari barat ke timur, ada Pantai Jebring, Princen, Wedi Ireng, Keben, Selok Dadap, Pudak, Dung Dowo, Bakung, Selok Kancil, dan Benelan. Untuk menuju 10 pantai ini ada dua jalur utama, barat ada 4 pantai (Jebring, Princen, Wedi Ireng, dan Keben) dan timur ada 6 pantai (Selok Dadap, Pudak, Dung Dowo, Bakung, Selok Kancil, dan Benelan). Tepatnya, dua jalur itu berpisah dari perempatan Dusun Banyuurip atau SDN Ngadipuro 03. Akses jalan untuk menuju pantai-pantai ini adalah kombinasi jalan tanah, makadam, aspal, dan cor. Dari Alun-alun Lodoyo, pantai tersebut bisa ditempuh dalam waktu sekitar satu atau berjarak 23 km, ke arah selatan melintasi Desa Ngeni, lurus menuju Desa Ngadipuro.


Minggu, 16 November 2014

Ngrumpi Bareng neng Alun-alun Kutho Blitar


Agenda kumpul bareng kali ini pindah lokasi di Alun-alun Kota Blitar. Kami manfaatkan pertemuan singkat ini untuk menjalin persaudaraan dan obrolan santai, sekaligus mencari sasaran baru penyaluran dana sosial #BlitarBerbagi. Alhamdulillah, ada sebanyak 26 dulur yang hadir dalam acara santai ini.

Rabu, 12 November 2014

Ndalem Gebang, Rumah Masa Muda Soekarno


Ndalem Gebang atau biasa disebut Istana Gebang, ini berada di Jalan Sultan Agung, Kota Blitar. Lokasinya tak jauh dari pusat kota.

Rabu, 05 November 2014

Air Terjun Lawean Suegeeeeer Polllll


Air Terjun Lawean ini berada di Dusun Parang, Desa Semen, Kecamatan Gandusari. Lokasinya berada di area Perkebunan Kawisari I afdeling Sumbersari, dan akses untuk blusukan menuju lokasi ini sangat mudah, berupa jalan aspal dan jalan tanah di tengah perkebunan. Dari Pasar Desa Semen, hanya berjarak sekitar 10 km ke arah timur laut. Akses utamanya sama dengan rute menuju Perkebunan Sirahkencong, namun setelah perjalanan sekitar 8 km, atau 2 km setelah melintasi gerbang Perkebunan Kawisari, ada pertigaan B2 atau jalan sumpit urang. Sampai disini, jalur sudah beraspal meski ada sebagian yang rusak-rusak.

Selasa, 28 Oktober 2014

Gunung Kelud jalur pendakian Gandusari


Setelah Gunung Kelud meletus Kamis malam, 13 Februari 2014 lalu, kini banyak yang penasaran untuk melihat kondisi kawah Kelud setelah letusan. Salah satu jalur pendakian yang menjadi favorit adalah dari Desa Tulungrejo, Kecamatan Gandusari. Titik awal jalur pendakian ini berjarak sekitar 14 km ke arah utara dari Wlingi. Petunjuk paling mudah adalah dari pertigaan masjid Desa Tulungrejo masuk ke barat dan belok ke utara mengikuti jalan desa hingga rumah penduduk yang paling ujung. Perjalanan awal ini bisa ditempuh dengan sepeda motor, mobil, hingga truk. Selanjutnya kendaraan dititipkan di salah satu rumah penduduk.

Selasa, 21 Oktober 2014

Habib Syech: Bumi Bung Karno Bersholawat


Ribuan warga Blitar Raya dan sekitarnya Senin malam, 20 Oktober 2014 memadati kawasan Alon-alon Kota Blitar.

Sabtu, 20 September 2014

Gua Jedog Yang Alami


Gua ini berada di pegunugan kapur Blitar selatan, tepatnya di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan

Selasa, 05 Agustus 2014

Selamat Hari Jadi Blitar ke-690

Selamat Hari Jadi Blitar ke-690
5 Agustus 1324 - 5 Agustus 2014

Jumat, 04 Juli 2014

KH Hasbulloh & KH Dimyati Selopuro



KH Hasbulloh, dan KH Dimyati, merupakan kiai berpengaruh dari Desa Ploso, Kecamatan Selopuro. Kini sepeninggal kiai, yang merupakan ayah dan anak, makam keduanya di Dusun Kasim, Desa Ploso, menjadi jujugan para peziarah dari berbagai kota. Untuk mengenang jasa-jasa beliau digelar dzikir akbar Majelis Dzikir Kanzul Jannah “Jumpa Sehat” pada Kamis Legi malam Jumat Pahing. KH Hasbulloh, dikenal sebagai Kiai Nalindra, yakni seorang ksatria merangkap kiai dan pejabat, yakni pernah menjabat legislatif dan Kepala Desa Ploso. Nama kecil KH Hasbulloh, adalah Irdali dan berganti Roihuddin, setelah mondok. Ketika naik haji namanya ditambah menjadi KH Hasbulloh. Konon beliau adalah keturunan Sunan Geseng, dan lahir di Kali Watubumi, Bedug Butuh, Begelen, Purworejo, Jawa Tengah.

Kamis, 03 Juli 2014

Habib Achmad bin Alwi Assegaf


Habib Achmad bin Alwi Assegaf, pendakwah Islam asal Hadramaut, Yaman, ini masih memiliki garis keturunan Nabi Muhammad SAW, ke-34 melalui Syayidina Husain. Saat masih hidup dikenal sangat dermawan, dan sarana dakwahnya adalah berdagang sambil membawa dokar. Sebelum menikah di Desa Tuliskriyo, Kecamatan Sanankulon, Habib Achmad, telah menikah di Surakarta dan dikaruniai empat putri dan seorang putra.

Kedatangannya di wilayah Blitar, karena pesan Habib Munir, kerabat yang lebih dulu tinggal dan menikahi Bu Pir, perempuan Desa Tuliskriyo, dan kemudian kembali ke tanah kelahirannya di Hadramaut, Yaman. Habib Achmad mendapatkan amanat agar mendatangi Desa Tuliskriyo, untuk menemui seorang anak Habib Munir, yakni Umi Khulsum dan akhirnya diperistri, namun tidak dikaruniai anak. Habib Achmad wafat pada 1951 dan dimakamkan di belakang Masjid Riyadhlotus Sholikin, di Desa Tuliskriyo. Haul Habib Achmad biasanya diagendakan setiap akhir Syawal, selain itu setiap Kamis Kliwon malam Jumat Legi, juga digelar tahlilan dan salawatan bersama.

Rabu, 02 Juli 2014

Syech Abu Hasan, Guru Ulama Besar




Al Maghfurlah Syech Abu Hasan, merupakan tokoh kharismatik yang memiliki jasa besar mengembangkan Islam. Yakni berjasa dia mendirikan Ponpes Nurul Huda, Desa Kuningan, Kecamatan Kanigoro, ponpes tertua di Blitar Raya, yang didirikan pada 1830 silam. Haul Akbar Syech Abu Hasan, yang digelar setiap 11 Muharram, dengan jamaah yang berasal dari Blitar, Malang, Jombang, hingga Jogjakarta. Di lokasi itu, selain kiai asal Jogjakarta, ini juga ada makam Nyai Buriyah, sang istri serta anak cucunya. Sebagai tokoh Islam pada pertengahan 1800-an, Syech Abu Hasan menurunkan beberapa tokoh-tokoh Islam yang tersebar di berbagai daerah. Antara lain cucu beliau adalah KH Sholeh (Blitar), KH Abu Masar (Blitar), KH Mukarom (Kediri), KH Hamam (Blitar), KH Mansur (Blitar), KH Imam Royan (Blitar), KH Umar (Blitar), dan KH Zahid (Blitar).

Selasa, 01 Juli 2014

KH Nur Miftah, Kiai Seribu Masjid


KH Nur Miftah, yang juga disapa Mbah Solihi ini mempunyai julukan Kiai Seribu Masjid. Makam beliau berada di Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Putra Putri Raudlatul Hanan, Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, yang didirikannya pada 1995 silam. Selain ziarah Ramadan, biasanya juga ada ziarah Kamis Kliwon malam Jumat Legi, dan Jumat Legi malam Sabtu Pahing. KH Nur Miftah, wafat pada usia 77 tahun, yakni hidup pada masa 25 Agustus 1932 hingga 27 Agustus 2009. Beliau meninggalkan seorang istri Nyai Hj Muthmainah, 62, dan 10 orang anak. Julukan Kiai Seribu Masjid, ini karena semasa hidupnya kiai kharismatik ini sering diundang untuk memberikan doa dan tumbal saat mendirikan sebuah masjid. Yakni di beberapa kota, seperti di Blitar, Kediri, Malang, Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk, Jombang, hingga Surabaya.

Senin, 30 Juni 2014

Gong Pusaka Kyai Dudo


Gong Pusaka Kyai Dudo merupakan sebuah benda pusaka yang ada di Desa Rejoso, Kecamatan Binanggun. Di bawah ini merupkan asal usul keberadaan gong pusaka ini dan pelestarian tradisi yang mengiringinya hingga saat ini di masyarakat setempat.

Rabu, 18 Juni 2014

Indahnya Matahari-Mu


Subhanallah, indahnya matahari jelang terbenam. Banyak orang melihat proses terbenamnya matahari saat perjalanan menuju arah barat. Matahari yang cantik ini sayang kalau tidak diabadikan. Lumayan bisa refreshing menikmati keindahan alam Blitar Raya gratis sambil berjemur sore hari hehehehe. Foto ini diambil Selasa, 10 Juni 2014, sekitar pukul 17.00, di kawasan Jalan Raya Kanigoro, pas mandek jegrek nang pinggir jalan.

Selasa, 17 Juni 2014

Wana Wisata Maliran


Wana Wisata Maliran, Ponggok, yang pernah menjadi primadona wisata alam di Blitar Raya harus kembali bangkit. Kembalikan kejayaanmu seperti pertengahan tahun 2000-an dulu, agar semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke wisata alam ini. Sungguh sayang, potensi wisata penangkaran rusa yang dimiliki tidak tergarap dengan maksimal. Jika bisa, bangun fasilitas pendukung dan lingkungan yang nyaman agar Wana Wisata Maliran kembali menjadi jujugan wisatawan. Semangat untuk pengelolanya, semoga terus berkarya!!!

Kamis, 12 Juni 2014

Pantai Maesan Padang


Pantai kecil ini berada di kawasan Pantai Serang, Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo. Lokasi tepatnya berada di sisi timur Pantai Serang, atau jika dilihat dari Pantai Serang, tepat berada di balik batu karang besar. Dari pos pantau di atas bukit, yang biasa digunakan untuk rukyatul hilal atau melihat bulan muda dalam penanggalan Islam, lokasinya tidak jauh. Ada jalan setapak yang turun di balik bukit dan berjarak sekitar 50 meter. Oleh nelayan setempat, lokasi ini biasa digunakan sebagai pendaratan perahu usai mencari ikan. Warga setempat menyebutnya sebagai Pantai Maesan Padang atau Mesang Padang.

Jumat, 06 Juni 2014

Selamat Ulang Tahun ke-113 Bung Karno


Hari ini tepat 6 Juni, atau tepat hari lahirnya Proklamator RI Ir Soekarno. Tahun ini Bung Karno ulang tahun yang ke-113, yakni terhitung 6 Juni 1901  - 6 Juni 2014. Di Kota Blitar, Juni diperingati sebagai Bulan Bung Karno, diantaranya karena Bung Karno lahir pada 6 Juni dan meninggal pada 21 Juni, yakni 21 Juni 1970. Sabtu, 21 Juni 2014 juga akan dilaksanakan Haul Bung Karno ke-44 di kawasan Makam Bung Karno, yang biasanya diagendakan doa dan kenduri bersama.