Jiwa seni anggota
Paguyuban Kesenian Jaranan Tongkir Wargo Budoyo Ngudi Laras di Dusun Rejokaton,
Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari, patut diacungi jempol. Dari awalnya
hanya berupa grup pengamen jalanan, kini para seniman ini menjadi grup penampil
panggung. Grup tongkir, memiliki alat perkusi dari bahan utama bambu dan muncul
sekitar tiga tahun lalu di wilayah Gandusari, Garum, dan Wlingi. Menurut Eko
Manowo, 44, anggota grup ini ada 22 orang, yakni penabuh gamelan bambu, penari,
dan sinden. Sebenarnya kesenian ini hampir sama dengan kesenian kuda lumping
pada umumnya, yang berisi kuda lumping, remo, singo barong, celengan, dan
jaipong. Dan yang membedakan adalah perangkat gamelannya berbahan utama bamboo,
sepeti demung, saron, kenong, bonang, dan gong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar