URI-URI BUDAYA: Warga Semen, Gandusari, mengirab pusaka yang dimiliki desa, kemarin.
BLITAR – Warga Semen, Kecamatan Gandusari, punya cara sendiri memperingati bulan Sura atau Tahun Baru Hijriah. Kemarin, sejumlah pusaka desa yang dimiliki dikirab keliling kampung. Meski gerimis tidak menyurutkan pengirab maupun warga yang ingin menyaksikan ritual tersebut. Kirab pusaka ini kali pertama dilakukan warga Semen. Kirab pusaka ini untuk melestarikan kesenian dan budaya, serta menghormati peninggalan leluhur. “Ini yang pertama kalinya kami menggelar kirab pusaka nusantara,” ujar Rohmad, 37, ketua panitia.
Sejak pagi hari, puluhan pusaka telah dikeluarkan. Bertempat di pondok anggrek alam, yang terletak di Dusun Tegalrejo, pusaka yang terdiri atas keris, tombak, dan gong dimandikan oleh sesepuh desa setempat. Ada 30 keris, delapan timbak, serta satu gong dijamasi. Setelah dimandikan, sekitar pukul 13.30, kirab pusaka mulai digelar dengan mengambil start dari Kantor Desa Semen. Dalam kirab pusaka itu juga diikuti para pelajar dengan membentangkan spanduk. Tak hanya pelajar, pelaku kesenian kuda lumping dan barong juga ikut memeriahkan kirab pusaka tersebut. (ynu/cam)
Sumber : Radar Blitar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar