Candi Sawentar I
Berada di Dusun Centong, Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabuapaten Blitar, Jawa Timur. Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit, tempat pemujaan yang didirikan oleh seorang raja. Tahun pendirian candi ini belum diketahui, karena prasasti dan angka tahun candi belum ditemukan. Bangunan candi terbuat dari batu andesit. Secara fisik, Candi Sawentar terdiri dari tiga bagian yaitu : kaki candi, badan/ tubuh candi, dan atap candi.
Di dalam/ bilik candi, ada Yoni (lambang kesuburan) dan Surya Majapahit (lambang kebesaran Majapahit). Dalam perjalanannya Candi Sawentar pernah tertimbun lahar Gunung Kelud dan pada tahun 1915 silam dilakukan penggalian. Selain itu pada tahun 1992/1993, candi itu juga pernah mengalami pemugaran oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur di Mojokerto. Secara fisik candi ini berukuran panjang 9,5 meter, lebar 6,8 meter, dan tinggi 10,5 meter. Luas kawasan candi sendiri mencapai 1.565 meter persegi, dengan batas-batas sebagai berikut utara (pekarangan warga), timur (rumah penduduk), barat (rumah penduduk), dan selatan (jalan desa).
Candi Sawentar II
Candi yang terletak di Dusun Centong, Desa Sawentar itu merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit. Candi ini dulu tertimbun tanah dan baru ditemukan pada tahun 1999 lalu. Bangunan candi ini terbuat dari batu andesit. Candi ini didirikan oleh Raja Suhita, pada tahun 1358 Saka atau 1436 Masehi. Dalam pembangunannya, candi ini difungsikan sebagai Monumen Perang Paregrek. Perang itu sendiri dulu terjadi pada 1323 hingga 1328 Saka atau 1401 hingga 1406 Masehi.
Perang Paregrek sendiri merupakan perang saudara antara Majapahit Barat dengan pimpinan Wikrama Wardana melawan Majapahit Timur dengan pimpinnan Bhre Wirabhumi, yang terjadi sepeninggal Prabu Hayam Wuruk dan Patih Amangku Bumi Gajah Mada. Saat ini candi ini masih dalam tahap penelitian dengan luas kawasan candi sekitar 38,80 meter x 29,70 meter, yang dibagi menjadi dua halaman. Yakni bagian utara berukuran 29,70 x 21,30 meter dan bagian selatan berukuran 29,70 x 17,50 meter. Sejak ditemukan, candi ini mengalami tiga kali penggalian.
(sumber: Balai Arkeologi Jogja dan BP3 Jawa Timur)
Ralat gan, dusun centong, desa sawentar masuk kecamatan kanigoro bukan garum, kalau orang sekitar nyebutnya candi cungkup... hehe
BalasHapusHallo mas bro, mbak bro saya motovlog dari jatim, dalam video vlog yang saya buat berisi tentang perjalanan mengunjungi -tempat bersejarah senusantara, intip video nya ya, jangan lupa subscribe karna saya akan terus menjelajahi peninggalan bersejarah, link dibawah :
BalasHapushttps://www.youtube.com/c/NUSANTARASEJUTACERITA