Keindahan ini merupakan kembang api saat penutupan agenda tahunan Blitar Djadoel 4, yang telah digelar di sepanjang Jalan Merdeka, mulai Senin, 21 April hingga Jumat, 25 April 2014. Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-108 Kota Blitar, berbagai stand bernuansa tempo doeloe berjajar rapi mulai dari Alon-alon Kota Blitar hingga perempatan Toko Idjo. Kembang api ini dinyalakan Jumat malam, selama sekitar 20 menit, mulai pukul 20.50 hingga 21.10. Masyarakat memadati kawasan area alon-alon untuk menyaksikan langsung kembang api ini.
Ku persembahkan karya kecil ini untuk Blitar Raya, semoga bermanfaat. Blog ini berisi tentang hal menarik di seputar Blitar Raya. Dengan wilayah 25 kecamatan kabupaten/kota, tentu sangat banyak hal menarik yang bisa dinikmati. Untuk itu karya sederhana ini hadir dan Insya Allah masih terus berkarya, karena masih banyak tentang Blitar Raya yang bisa dituliskan di sini. Tunggu karya berikutnya. AKU BANGGA JADI WONG BLITAR [ocehan si Ndanden]
Sabtu, 26 April 2014
Jumat, 25 April 2014
Senin, 21 April 2014
Indahnya Persaudaraan
Alhamdulillah, akhirnya agenda kumpul bareng bisa dilaksanakan lagi. Dalam pertemuan kedua kali ini, perwakilan dulur Blitar dari berbagai penjuru membahas tentang aksi penggalangan dana sosial untuk membantu saudara yang tidak mampu. Dari pertemuan yang dilaksanakan di pendopo samping Makam Bung Karno, ini telah disepakati beberapa hal. Antara lain pembentukan panitia bersama untuk menampung dana sosial yang dari dulur-dulur Blitar yang ingin berbagi kepada sesama yang membutuhkan, serta mencari sasaran yang tepat untuk berbagi. #BlitarBerbagi
Sabtu, 19 April 2014
Indahnya Rembulan di Gunung Pegat
Hiburan mata itu tidak harus jalan-jalan di tempat wisata yang sudah terkenal dan biasa dikunjungi banyak orang. Wisata alam alias pemandangan alam di malam hari bisa jadi salah satu pilihan. Seperti saat melintas di Desa Langon, Kecamatan Ponggok, rembulan bersinar terang di atas Gunung Pegat. Subhanallah, sungguh pemandangan yang luar biasa, Gunung Pegat yang berada di perbatasan wilayah Srengat dan Ponggok, dihiasi sinar rembulan. Foto diambil Jumat, 18 April 2014 sekitar pukul 21.00
Blitar Kutha Cilik Sing Kawentar
Blitar kutha cilik sing kawentar
Edi peni gunung Kelud sing ngayomi
Blitar jaman Jepang nate gempar
Peta brontak sing dipimpin Supriyadi
Edi peni gunung Kelud sing ngayomi
Blitar jaman Jepang nate gempar
Peta brontak sing dipimpin Supriyadi
Blitar nyimpen awune sang Nata
Majapahit eneng candhi Penataran
Blitar nyimpen layone Bung Karno
Proklamator lan presiden kang kapisan
Majapahit eneng candhi Penataran
Blitar nyimpen layone Bung Karno
Proklamator lan presiden kang kapisan
Ana crita jare patih Gajahmada
Ingkang bisa nyawijekke nuswantara
Lan uga Bung Karno kang kondhang kaloka
Eneng tlatah Blitar biyen cilik mula
Ingkang bisa nyawijekke nuswantara
Lan uga Bung Karno kang kondhang kaloka
Eneng tlatah Blitar biyen cilik mula
Ora mokal Blitar dadi kembang lambe
Ora mokal akeh sing padha nyatakke
Yen ta geni ngurubake semangate
Yen ta banyu nukulake patriote
Ora mokal akeh sing padha nyatakke
Yen ta geni ngurubake semangate
Yen ta banyu nukulake patriote
Minggu, 06 April 2014
Kepel, si Manis yang Terlupakan
Buah manis ini sekarang mulai terlupakan dan harganya sangat murah meriah. Memang saat ini orang yang menanam buah ini tidak sebanyak seperti sekitar 10 tahun lalu, karena sudah banyak ditebang pemiliknya. Saat ini, harganya juga sangat murah. Di Pasar Kademangan, buah ini bisa dijual dengan harga Rp 1.500, untuk 10 bijinya. Rasanya yang manis, membuat ketagihan hehehehe. Cara makannya juga harus dibenturkan tembok dulu, agar buah tidak keras dan biji tidak lengket menjadi satu. Dalam buah ini, biasanya terdapat enam biji. Dari sumber id.wikipedia.org disebutkan tumbuhan kepel atau burahol (Stelechocarpus burahol) adalah pohon penghasil buah hidangan meja yang menjadi flora identitas Daerah Istimewa Yogyakarta. Buah kepel digemari puteri kraton-kraton di Jawa karena dipercaya menyebabkan keringat beraroma wangi dan membuat air seni tidak berbau tajam.
Jumat, 04 April 2014
Kamis, 03 April 2014
Aneka Gorengan Mbok Yem
Meski sudah sepuh, Mbok Poniyem tetap semangat berjualan aneka gorengan. Melihat sosoknya, usianya lebih dari 80 tahun, karena Mbok Yem sendiri juga lupa berapa umur pastinya. Setiap hari, mulai pukul 06.00 hingga siang hari, perempuan ini menjajakan aneka gorengan yang dikulak dari tetangganya. Di usianya yang lanjut, perempuan ini tak mau berdiam diri meski ada seorang anak dan empat cucu dan satu cicit di rumahnya. Setiap hari, Mbok Yem menunggu pelanggan di pojokan Lapangan Balapan, Kelurahan/Kecamatan Sukorejo. Gorengan yang masih hangat bisa menjadi teman di pagi hari. Tetap semangat ya mbok menjajakan aneka gorengan, seperti weci alias ote-ote, tahu, bakwan, tempe, dkk. Hargane yo murah meriah Rp 500-an.
Rabu, 02 April 2014
Selamat Ulang Tahun ke-1 Kaos #BanggaBlitar
Alhamdulillah kaos #BanggaBlitar sudah menjangkau di berbagai kota dan negara dalam satu tahun terakhir. Ulang tahun kaos ini ditetapkan 2 April, dengan patokan pertama kali sampai di tangan pembeli 2 April 2013 lalu. Doakan bisa terus berkarya dan belajar usaha mandiri. :) Alhamdulillah dalam tahun pertama, kaos ini bisa menjangkau dulur-dulur Blitar yang ada di perantauan di berbagai kota di Indonesia. Selain itu juga diberbagai negara, seperti di Malaysia, Hongkong, Taiwan, Korea Selatan, hingga Prancis.