Minggu, 25 Maret 2012

mbolang ke pantai serang


Mbolang ke Pantai Serang

hahaha,.pas ingat untuk memainkan HP mengambil gambar tempat-tempat menarik sepanjang perjalan menuju pantai Serang. jepretan pertama nyasar pada tugu perbatasan pintu masuk ke Desa Margomulyo, Kecamatan Panggungrejo. ini foto saat melintas di Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Sutojayan (smoga gk salah). cepreet,.dapat momen tugu perbatasan desa, sekaligus kecamatan Sutojayan dengan Panggungrejo. kalo diliat lumayan, moto pake tangan kiri sambil nyetir si Vega merah kesayangan,.hehehe

Sabtu, 17 Maret 2012

Mengenal Lebih Dekat Satu-satunya Pandita di Blitar, Singgih Pandita Suta Nirmala

SUCIKAN UMAT: Singgih Pandita Suta Nirmala saat memimpin memercikkan air tirta pangkulat kepada umat saat pimpin melasti.

Setiap Hari Baca Kitab, Tak Boleh Makan Enak 

Menjadi pemimpin umat Hindu merupakan panggilan hati Singgih Pandita Suta Nirmala. Lelaki asal Srorok, Garum, ini ingin mengabdikan hidup demi agamanya. Berikut laporannya.

Yanu Aribowo, Blitar

Kalem dan selalu ramah. Itulah sosok Singgih Pandita Suta Nirmala. Setelah memimpin sembahyang, pria 73 tahun itu turun dari panggung. Dia melepas  atribut kepanditaannya dan memilih istirahat di bawah tenda. 
Sejenak setelah istirahat, pria yang dituakan umat Hindu Blitar itu mendapat suguhan makan. Wajahnya terlihat letih setelah memimpin melasti selama empat jam itu. Begitu usai menyantap makanan, banyak umat mengajaknya berbincang-bincang. Baik seputar melasti maupun tentang persiapan serangkaian perayaan Hari Raya Nyepi 1933 Saka. Seperti Tawur Kesanga (4/3), Catur Brata Nyepi (5/3), dan Ngembag Geni (6/3), hingga puncak perayaan Hari Raya Nyepi pada Dharma Santi yang diselenggarakan pada Sabtu (9/4) mendatang. Saat terlihat senggang, kepada Radar Blitar, pensiunan guru Agama Hindu SDN Sidodadi 02, Kecamatan Garum, itu menuturkan panjang lebar tentang keputusannya menjadi pandita.

Kamis, 01 Maret 2012

Arumdaun Band

Arumdaun live on RTV, Blitar, Senin (27/2)

Arumdaun Band

Sebuah kisah sederhana dari individu personil Arumdaun, perjalanan hidup, kisah cinta, religius, yang berbaur pengalaman yang nyata membimbing kami masuk menuju dunia hiburan yang positif, yakni membentuk grup band 'Arumdaun'. Dari awalnya mengambil filosofi alam, Daun berarti ilmu, Arum berarti wangi, dan terpadu dalam niatan empat personil. Kami punya pengalaman hidup dan pengalaman itu adalah guru. Dan dapat diartikan lain ilmu adalah pengalaman dan arum/wangi, maka bisa diartikan ilmu yang terus mewangi. Meski hal itu berawal dari pengalaman pahit maupun manis, yang jelas pahitnya perjalanan hidup itu lebih banyak. Namun di dalam kepahitan itu, religi kami berpendapat ada kemanisan di dalamnya. Arumdaun sendiri dalam bahasa Korea juga berarti Indah. Semua personil band ini berasal dari wilayah Kademangan, Blitar Selatan.